Kegiatan lari dalam rangka Misi Lestari Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) yang berlangsung di Waduk Tukad Badung, Denpasar, Bali, Minggu (27/11/2022), telah berakhir. YKAN punya alasan tersendiri kenapa kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat guna mewujudkan laut yang sehat ini memilih lari sebagai pilihan. Direktur Pengembangan dan Pemasaran YKAN Ratih Loekito mengatakan ihwal kegiatan lari yang gampang dilakukan oleh banyak pihak.
Selain itu, dalam kegiatan ini YKAN juga mampu menyisipkan pesan lingkungan dengan cara membuat rute lari di mana pelari akan memasuki kawasan hutan mangrove. "Siapapun bisa lari. Gampang. Selain itu karena dari lari kita bisa sisipkan pesan lingkungan. Kita melewati mangrove. Jadi itu untuk mereka satu hal yang baru dan mereka bisa dapat sense nya," kata Ratih kepada awak media usai acara, Minggu (27/22/2022). Di satu sisi YKAN sadar masyarakat tentu tidak akan langsung sadar atas lingkungan hanya karena satu kegiatan saja. Sehingga selepas acara hari ini masih ada beberapa lagi tahapan kegiatan YKAN dengan misi yang masih sama.
"Itu sih yang kami harapkan dan kami tidak mungkin sekali orang bisa paham, makanya bertahap. Walau ini selesai, kita masih ada rangkaian acara sampai Desember semacam dialog konservasi," ujarnya. Communication Specialist YKAN Maria Aditya Sari menambahkan hal senada dalam kesempatan berbeda. Ia menegaskan, YKAN melihat lomba lari sendiri sebagai olahraga yang sederhana, bisa dilakukan oleh banyak orang dan tidak perlu modal besar.
Selain itu, tren lari juga dirasa masih tinggi dan banyak peminatnya. "Karena kita mengganggap lari adalah olahraga yang paling sederhana untuk dilakukan. Semua orang bisa lari," kata Adit saat ditemui di kawasan pesisir pantai Desa Les, Buleleng, Sabtu (26/11/2022). "Tak perlu modal besar dan kita lihat tahun lalu trennya, ketika pandemi, semua orang jadi lari kan. Bisa dengan kegiatan lain cuma kita melihat animo untuk orang ikut lari masih tinggi," tambahnya.
Dilanjutkan oleh Adit, dalam kegiatan lomba lari yang terbagi atas tiga jarak tempuh ini YKAN hendak menjangkau lebih banyak lagi ranah publik untuk sadar pentingnya konservasi alam. "Jadi kegiatan kampanye ini intinya memang untuk mengedukasi. Kalau tahun lalu itu kita edukasi masyarakat luas, gimana caranya kita menyelamatkan mangrove dan kenapa mangrove itu penting buat kita walaupun kita tidak hidup di pesisir," jelas Adit. Misi atas kesadaran masyarakat terhadap alam ini masih terus YKAN perjuangkan. Bahkan, saat ini, pihaknya juga mencoba untuk menjangkau masyarakat terkait dengan kondisi perikanan di Indonesia.
"Sekarang juga gitu isunya, kita setiap hari makan ikan tapi tahu tidak ikannya seperti apa, bagaimana kondisi perikanan Indonesia," ujarnya. "Untuk menyadarkan orang makan ikan kakap dan kerapu yang besar, mungkin bagi sebagian orang baru tahu, harusnya aku berikan kesempatan pada ikan ikan untuk bereproduksi sebelum dikonsumsi," Adit menambahkan. Acara ini merupakan kegiatan kedua YKAN setelah sebelumnya tahun lalu juga telah melakukan hal yang hampir sama.
Bedanya, lari tahun lalu hanya dilakukan secara virtual karena terkendala Covid 19. Sedangkan hari ini dilakukan secara on site dan daring dengan total 500 peserta. Acara yang dimulai pukul 05.50 WITA ini merupakan bagian dari rangkaian Misi Lestari YKAN yang mengusung tema 'Mission of The Ocean'. Misi ini merupakan misi kolektif YKAN untuk menata kembali koneksi antara manusia dengan laut demi mewujudkan laut yang sehat.
Kapolda Bali Irjen Polisi Putu Jayan Danu Putra dan Wakapolda Bali Brigjen I Ketut Suardana Bali hadir dan turut serta ambil bagian dalam kegiatan ini.